Prosedur coronary artery bypass graft (CABG) adalah tindakan operasi yang dilakukan pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang memiliki penyempitan atau sumbatan arteri koroner serius.
Prosedur CABG diperlukan apabila intervensi dengan kateterisasi tidak dapat memberikan hasil maksimal.
Operasi ini merupakan operasi besar yang melibatkan tim dokter dari berbagai bidang, yaitu tim dokter bedah jantung, tim dokter jantung, dokter anestesi, tim perawat perfusi (pengelola alat jantung), dokter fisioterapi, dan dokter paru bila diperlukan.
Tujuan dari operasi CABG adalah:
- Prosedur ini bertujuan memberikan jalur aliran darah baru (revaskularisasi) melewati pembuluh darah yang sudah tersumbat (bypass) sehingga meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung
- Mengurangi risiko serangan jantung berulang
- Membantu mengembalikan kemampuan fisik pasien yang terkena penyakit jantung
- Mengurangi gejala nyeri dada atau angina pada pasien
Beberapa pemeriksaan yang perlu dijalani sebelum Prosedur CABG:
- Echocardiography untuk mengetahui bentuk serta ukuran jantung, bagaimana kondisi katup dan ruang jantung juga aliran darah pada jantung
- EKG, untuk mendeteksi aktivitas listrik pada jantung. EKG ini dapat mendeteksi adanya aritmia, kerusakan jantung akibat serangan jantung dan PJK
- Chest X-ray atau Rontgen Thorax, untuk menilai kondisi paru dan jantung
- Pemeriksaan gigi, untuk melihat apakah ada sumber infeksi yang dapat mempengaruhi / menjadi penyulit pasca operasi
- Spirometri, untuk menilai fungsi paru
Referensi:
Lawton J, Tamis-Holland J, et al. 2021 ACC/AHA/SCAI Guideline for Coronary
Artery Revascularization. J Am Coll Cardiol. 2022 Jan, 79 (2) e21–e129