Seperti yang telah dijelaskan pada beberapa artikel sebelumnya bahwa Gangguan kesuburan (infertilitas) merupakan kondisi yang terjadi dari banyak faktor sehingga membutuhkan penanganan secara komprehensif. Sekitar 15% pasangan tidak dapat mencapai kehamilan dalam 1 tahun pernikahan dan mencari pengobatan untuk menangani gangguan kesuburan. Gangguan kesuburan mempengaruhi baik pria maupun perempuan. Pada 50% pasangan yang belum memiliki keturunan, faktor dari pria ditemukan disertai dengan kelainan pada pemeriksaan Analisa sperma.1
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan sperma pada pria antara lain, kelainan organ genital bawaan atau didapat, keganasan, infeksi saluran organ genital, suhu testis yang meningkat (contohnya akibat dari penyakit varikokel), kelainan kelenjar endokrin, dan kelainan genetik. 1,2
Analisa sperma dilakukan untuk mengetahui volume ketika ejakulasi, kekentalan sperma, jumlah sperma, bentuk sperma, pergerakan sperma, kadar pH. Evaluasi pemeriksaan ini untuk menentukan apakah kondisi sperma ideal untuk membuahi sel telur pada perempuan. Terdapat beberapa istilah dalam menggambarkan Analisa sperma.3
- Normozoospermia
Semua parameter yang dilakukan Analisa seperti:
- Jumlah sel sperma dalam air mani normal: 33-46 juta sel
- Volume air mani normal: 1,4-1,7 mL
- Konsentrasi sel sperma normal dalam air mani: 15-16 juta/mL
- Motilitas sperma yang normal: 32-42%
- Morfologi sperma yang normal: 4%
- Oligozoospermia: Konsentrasi sel sperma kurang dari 15 juta/ml.
- Asthenozoospermia: Pergerakan sel sperma kurang dari 32%.
- Teratozoospermia: Presentase sel sperma dengan bentuk normal kurang dari < 4%.
- Oligoasthenoteratozoospermia: Kondisi dimana berkurangnya jumlah sel sperma, pergerakan sel sperma, dan kelainan pada bentuk sel sperma.
- Azospermia: Tidak adanya spermatozoa ketika ejakulasi.3
Terdapatnya kelainan pada sel sperma dapat mempengaruhi keberhasilan pada program kehamilan. Namun kelainan pada sel sperma merupakan satu bagian kecil dari masalah kesuburan, jadi sangat penting untuk mendiskusikan hasil Analisa sperma dengan dokter untuk melakukan evaluasi dan tatalaksana yang sesuai kepada pasangan yang ingin memliki keturunan.
Disusun Oleh:
Dr. dr. R. Muharam, Sp. OG(K), MPH
- Riyan Hari Kurniawan, Sp. OG(K)
- Ugi Utomo Dimas
Daftar Pustaka
- Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Gudilines Infertilitas Pria. IAUI. 2015.
- Kumar N, Singh AK. Trends of male factor infertility, an important cause of infertility: A review of literature. J Hum Reprod Sci. 2015; 8(4): 191–196
- WHO laboratory manual for the Examination and processing of human semen 5th ed. World Health Organization. 2010.