Low back pain (LBP) adalah nyeri pada punggung belakang yang bisa menjalar hingga ke kaki. LBP menjadi masalah yang serius bagi kalangan masyarakat, terutama masyarakat lanjut usia dengan status sosio ekonomi kurang. LBP bisa dialami oleh siapapun, terutama mereka yang suka mengangkat beban berat, gaya hidup yang buruk (obesitas dan merokok), duduk terlalu lama dengan postur yang buruk ataupun berdiri terlalu lama
Penyebab nyeri mekanik(97%): otot atau lumbal strain (70%), proses degenerative bantalan dan sendi (10%), HNP 4%, Stenosis 3% , patah karena osteoporosis 4%, listhesis (tulang bergeser) 2%, patah <1%, congenital (kifosis, lordosis, scoliosis) <1%. Gangguan pada tulang belakaang ini bisa kita lihat dengan baik melalui pemeriksaan X-ray, USG bone densitometry, MRI.
Red-flag pada LBP
- Berdasarkan riwayat: ada riwayat kanker, trauma fisik (jatuh ataupun kekerasan fisik), usia lanjut > 50 tahun (resiko kanker) ataupun > 70 tahun (resiko mudah fraktur), penurunan berat badan signifikan, imunodefisiensi dan osteoporosis
- Riwayat pengobatan: penyalahgunaan obat, penggunaan corticosteroid ataupun obat-obatan imunosuppresant lainnya.
- Tanda dan gejala: demam tinggi (> 38.0), nyeri hebat saat istirahat ataupun tidur, Saddle anesthesia (baal pada sekitar pantat dan dubur), kelemahan pada kedua kaki, gangguan berkemih atau defekasi, gangguan berjalan, penurunan berat badan signifikan tanpa sebab jelas, keringat dimalam hari.
Penanganan LBP
- Akupuntur
Adalah terapi kuno dari tiongkok yang melibatkan 1 atau lebih jarum ditusuk kedalam lapisan kulit. Melalui akupuntur bisa mengaktivasi pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan katekolamin yang memiliki manfaat anti peradangan, anti-nyeri dan antidepressant. - Menurunkan berat badan
Dengan menurunkan berat badan akan membuat susunan tulang belakang lebih baik dan meminimalisasi beban yang diberikan dan mengurangi nyeri - Posisi tubuh ergonomis dan stretching berkala

Posisi bekerja ataupun duduk sebaiknya ergonomis, Carilah meja yang membuat siku Anda tergeletak di meja secara alami. Sebaiknya duduk menggunakan kursi kantor yang menopang punggung, bila tidak punya bisa menggunakan kursi rumah dan diganjal dengan bantal kecil. Bila duduk terlalu lama, lakukan juga streching secara berkala. Posisi duduk terlama adalah 50 menit, pastikan sudah lakukan streching sebelum 50 menit. Saat duduk, kosongkan kantung celana, karena benda di kantong belakang bisa membuat duduk tidak seimbang dan menjadi low back pain.
- Olahraga punggung
Olah-raga yang dapat menguatkan otot tulang belakang

Hip bridge, lakukan dengan naikkan panggul lalu tahan selama 10 detik, lakukan repetisi selama 10 kali.

Superman. Posisi tubuh tengkurap, Naikkan kaki dan tangan lurus secara perlahan dan turunkan kembali perlahan, lakukan repetisi selama 10x.

Pelvic Tilt. Posisi telentang, punggung dibawah tidak menyentuh matras, kemudian tekan perlahan ke matras. Tahan selama 5-10 detik, repetisi 5-10 kali

Plank dan side plank. Posisi seperti pada gambar, mulai dari 30 detik perlahan, kemudian bertahap menaikkan waktu bertahan.

Bird dog exercise. Posisi merangkak, bergantian mengangkat tangan kanan kaki kiri kemudian sebaliknya. Repetisi 10-20 kali, punggung posisi tetap.
- Transcutaneous electrical nerve (TENS)
TENS metode pengobatan yang memberikan stimulasi listrik kepada kulit yang akan mengaktivasi system inhibitorik dari jaringan saraf dan meminimalisasi hyperalgesia. TENS dapat menstimulasi pelepasan senyawa endogen yang bersifat analgetik seperti endorphin. TENS relative bebas resiko dengan efek samping minimal dan aman untuk pasien dengan pacemaker, menyusui). Hydrotherapy
Hydrotherapy (Aquatic exercise atau renang) untuk pasien dengan LBP dapat mengurangi nyeri, melemaskan otot, meningkatkan sirkulasi, dan meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.- Stress management
Hormon stress salah satunya cortisol dan pada pasien dengan LBP kronik terjadi peningkatan cortisol yang tidak terkontrol. Peningkatan cortisol berhubungan dengan aktivias katabolisme yang tinggi dan kelemahan otot vertebrae lumal. Beberapa aktivitas fisik seperti yoga, renang, peregangan otot mampu menurunkan kadar cortisol secara signifikan
Dokter Spesialis Orthopedi Konsultan Spine Rumah Sakit PELNI

dr. Rizky Notario Haryanto Putro, Sp.OT (K)
Dokter Spesialis Orthopedi Konsultan Spine

dr. Edli Warman, Sp.OT,(K)
Dokter Spesialis Orthopedi Konsultan Spine
Sumber
Knezevic, N. N., Candido, K. D., Vlaeyen, J. W. S., Van Zundert, J., & Cohen, S. P. (2021). Low back pain. The Lancet. doi:10.1016/s0140-6736(21)00733-9
Mohamed, S.H.P., & Seyed, M.A. (2021). Low Back Pain: A Comprehensive Review on the Diagnosis, Treatment Options, and the Role of Other Contributing Factors. Open Access Maced J Med Sci. 2021 Oct 07; 9(F):347-359.