Mengenal Retinopati Diabetic

Halo sahabat Rusni

Perkenalkan saya dengan dr Miratasya spesialis mata yang bekerja di Rumah Sakit

Apa itu Retinopati Diabetic?

Retinopati Diabetic atau Retinopati DM adalah kerusakan pada retina (lapisan saraf pada mata) yang disebabkan oleh tingginya gula darah atau pada orang-orang yang memiliki penyakit DM atau sering kita kenal dengan kencing manis.

Siapa saja yang memiliki faktor resiko Retinopati Diabetic?

semua orang dengan gula darah yang tidak terkontrol atau memiliki diabetes memiliki resiko untuk terkena penyakit retinopati diabetic, sehingga pada diabetes tipe 1 atau tipe 2, keduanya memiliki resiko terutama apabila gula darahnya tidak terkontrol

Gejala apa yang dirasakan penderita Retinopati Diabetic?

Gejala yang dirasakan oleh pasien dengan retinopati diabetic umumnya terjadi keluhan mata buram yang munculnya secara perlahan-lahan, biasanya pasien datang apabila matanya itu sudah amat sangat buram, karena retinopati diabetic ini bisa menyerang satu atau dua mata dan terjadinya bisa pada saat yang bersamaan atau pada waktu yang berbeda

Kapan seseorang harus segera ke dokter?

Dari kedua jenis tipe DM, yang seringnya terjadi umumnya adalah tipe 2 yang berkaitan dengan gaya hidup. Apabila seseorang terdiagnosis dengan DM tipe 2 sesegera mungkin dia harus berobat ke dokter mata, jadi dari dokter penyakit dalam sudah terdagnosis harus segera dikirim ke dokter mata untuk diskrining ada atau tidak retinopati diabetic. Lalu untuk DM tipe 1 pasien wajib ke dokter mata setelah 5 tahun terdiagnosis. Jangan lupakan juga ibu-ibu hamil yang memiliki keluhan atau memiliki penyakit diabetes melitus tipe 1 ataupun tipe 2. Apabila pasien dengan DM tipe 1 atau 2 lalu hamil, saat terdiagnosis hamil baiknya juga dilakukan skrining ke dokter spesialis mata dan dilakukan skrining selanjutnya pada trimester pertama kedua dan ketiga.

Apa dampak yang terjadi apabila Retinopati Diabetic diabaikan?

karena keluhan dari retinopati diabetic ini adalah kurang atau penurunan penglihatan secara perlahan apabila kita abaikan maka dapat terjadi kondisi yang sangat parah pada lapisan saraf matanya, sehingga dapat berakhir dan berujung ke kebutaan yang tidak bisa dikoreksi lagi. Kebutaan yang permanen yang tidak dapat diperbaiki lagi, hal ini diakibatkan oleh sobek atau terlepasnya lapisan saraf pada mata yang diakibatkan oleh retinopati diabetic stadium yang akhir.

Pencegahan apa yang dapat dilakukan?

Apabila kita adalah pasien dengan diabetes melitus yang dapat kita lakukan adalah selalu kontrol ke dokter penyakit dan melakukan pemeriksaan darah secara rutin baik mandiri ataupun di dokter dan selalu mengontrol mata secara rutin. Pada pasien dengan diabetes sarannya setiap 1 tahun sekali minimal dilakukan pemeriksaan mata. Retinopati Diabetic memiliki beberapa stadium, pada stadium yang paling ringan dilakukan pemeriksaan minimal 1 tahun sekali. Pada stadium lainnya bisa lebih rutin dilakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata untuk mencegah kebutaan permanen yang tidak diinginkan.

Tindakan apa yang bisa dilakukan untuk pengobatan Retinopati Diabeteic?

Tindakan yang dilakukan pada pasien yang sudah terdiagnosis retinopati diabetic, pertama kita kembali lagi kepada derajatnya. Pada derajat yang ringan dan sedang yang dilakukan adalah control gaya hidup dan kontrol gula darah, sedangkan pada derajat yang lebih dari pada itu, ada kemungkinan dilakukan laser pada mata, injeksi pada mata, yang terakhir adalah tindakan vitrektomi untuk mengembalikan atau menjaga fungsi mata yang tersisa pada pasien dengan retinopati diabetic.

Sekian informasi dari saya semoga, bermanfaat buat sahabat Rusni.

Salam Sehat

dr. Miratasya, Sp.M