Pemeriksaan DSA Untuk Evaluasi Stroke Berulang

Apa itu DSA?

DSA itu adalah singkatan dari Digital Subtraction Angiography. DSA sendiri merupakan suatu prosedur diagnostik non invasif artinya non operasi untuk menentukan kelainan pembuluh darah otak dan spinal. Pemeriksaan tersebut dilakukan di ruangan cathlab dengan menggunakan mesin angiografi dimana pasien dibaringkan di tempat tidur dengan kondisi sadar, kemudian pasien kita bius lokal di lipat paha saja. Setelah itu kita Memasukkan kateter dipembuluh darah otak kemudian kita akan bernilai kelainan-kelainan pembuluh darah otak maupun spinal tersebut dengan menggunakan kontras. DSA tersebut merupakan pemeriksaan yang gold standar atau standard emas untuk menilai secara detail, secara teliti & secara akurat bagaimana kelainan pembuluh darah otak maupun spinal tersebut.

Pasien dengan kasus apa yang memerlukan DSA?

Pasien yang memerlukan pemeriksaan DSA adalah pasien yang mengalami stroke. Stroke itu diketahui ada dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke perdarahan. Mayoritas kasus 80% Kasus itu adalah stroke iskemik atau stroke penyumbatan. Kasus stroke iskemik apalagi dengan kasus stroke yang sudah berulang-ulang itu baiknya kita lakukan dengan DSA atau misalnya dengan stroke dengan banyak faktor-faktor risiko mayor seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung & kolesterol ada baiknya itu dilakukan pemeriksaan DSA juga.

Kasus stroke perdarahan juga bisa dilakukan pemeriksaan DSA apalagi dengan kasus stroke perdarahan tanpa ada faktor resiko yang jelas seperti misalnya hipertensi, jadi terjadinya pecah pembuluh darah otak secara spontan tapi tanpa hipertensi. Apalagi dengan usia muda, itu sangat dicurigai adanya kelainan pada pembuluh darah otak. Kasus yang lain misalnya pada nyeri kepala yang kronis atau pusing kronis, sudah diberikan terapi medikamentosa rutin, namun tidak menunjukkan perbaikan, kita lakukan pemeriksaan imaging seperti CT Scan & MRI tapi tidak ditemukan sumber penyebab kenapa pasien nyeri kepala dan pusing, misalnya pada kasus ada tumor di kepala tetapi pada pasien tersebut ternyata tidak ada tumor, kemudian juga kita bisa lakukan DSA pada kasus pasien dengan tumor. Kita bisa nilai adanya pembuluh darah yang memberikan makan ke tumor tersebut apakah memungkinkan untuk dilakukan prosedur lanjutan setelah DSA untuk ditutup pembuluh darah yang memberi makan ke tumor tersebut.

Apa manfaat dari DSA?

DSA sangat bermanfaat, karena DSA itu bisa menilai secara detail, secara kurat & secara real-time gambaran pembuluh darah otak pasien. Kemudian kita bisa menentukan langkah selanjutnya atau terapi selanjutnya yang paling cocok untuk pasien. Misalnya contoh pada kasus stroke penyumbatan pada kasus akut setelah kita DSA kita lanjutkan misalnya tindakan seperti trombolisis intra-arterial atau trombektomi dengan tujuan untuk menghilangkan untuk merekanalisasi sumbatan yang terjadi.

Pada stroke yang sudah berulang kita bisa menilai adanya kelainan pembuluh darah sehingga kita bisa menentukan berapa derajat stenosis pada pasien tersebut, seberapa parah tingkat penyempitan pembuluh darah, sehingga dapat menentukan terapi selanjutnya misalnya kita pasangin ring atau stent atau kita lebarkan dengan menggunakan balon. Tujuannya untuk mengurangi resiko berulang stroke kedepannya.

Pada kasus pasien ditemukan adanya aneurisma atau bahasa awamnya kantong pada pembuluh darah otak bisa dengan pemeriksaan DSA kita nilai dan kita ukur dulu ukuran aneurismanya, kita memberikan perencanaan dulu akses pembuluh darahnya, untuk dilakukan tindakan selanjutnya, seperti coiling atau kawat halus ditutup pada aneurisma tersebut.

Pada kasus adanya malformasi pembuluh darah otak dengan DSA kita bisa nilai secara detail secara akurat angio arsitektur dari malformasi pembuluh darah tersebut, sehingga kita bisa melakukan tindakan lanjutan seperti dengan embolisasi. Jadi malformasi pembuluh darah yang terjadi kita tutup pembuluh darah yang abnormal tersebut.

Begitu juga misalnya pada kasus tumor dengan DSA kita bisa melihat feeder atau pembuluh darah yang memberi makan tumor tersebut, sehingga kita bisa menutup juga dengan dilakukan embolisasi, sehingga mengurangi resiko perdarahan pada saat dilakukan operasi pengangkatan tumor tersebut.

Apakah DSA Berbahaya dan apa faktor risikonya?

Setiap prosedur medis itu selalu ada resiko dan ada manfaat. Untuk diri sendiri risikonya sekitar 1%, itu mencakup apa saja? yang paling sering adalah hematom atau memar di bekas tusukan pada saat kita melakukan bius lokal di lipat paha, bisa juga terjadi kejadian seperti adanya reaksi alergi terhadap kontras yang kita berikan. Kasus yang fatal seperti kecacatan atau kematian itu risikonya minimal yaitu dibawah 1%, tentu dengan persiapan yang baik kita dapat meminimalkan risiko tersebut. Kesimpulannya bila kita bandingkan antara risiko dan manfaat dilakukan DSA, jauh lebih besar manfaatnya.

Demikian edukasi dari saya semoga bisa membantu sahabat rusni yang mungkin sedang akan dilakukan prosedur DSA

Salam sehat

dr. Merlin P. Kastilong, Sp.N, FINA