Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang amenorrhea pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan. Berdasarkan Etiologinya, amenorrhea dibagi menjadi 2 tipe, yaitu amenorrhea primer dan sekunder. Penyebab dari amenorrhea primer: bawaan lahir, kelainan bentuk anatomis tubuh, gangguan pada hipofisis, penyakit sistemik dan defisiensi enzim tertentu. Sementara penyebab dari amenorrhea sekunder: Kehamilan dan menyusui, hiperprolatinemia ataupun tumor prolactin, pengaruh radiasi, PCOS, diabetes (terutama DM tipe 1), tumor adrenal, hypo- ataupun hiper- tiroid.
Terdapat banyak factor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi yang tidak teratur seperti penurunan ataupun peningkatan berat badan yang ekstrim, stress emosinonal yang tinggi, gangguan pola makan (anorexia ataupun bulimia), olahraga berlebihan. Tetapi siklus menstruasi yang tidak teratur pun juga bisa menjadi suatu tanda komplikasi penyakit seperti PCOS, gangguan tiroid, kanker serviks dan Rahim, endometriosis, ataupun penyaki radang panggul.
Penanganan dan pencegahan dari amenorrhea ataupun siklus menstruasi yang tidak teratur disesuaikan dengan penyebab dasarnya.
- Penyakit polikistik ovari adalah salah satu penyebab terbanyak amenorrhea. Penyakit ini didiagnosis dengan menemukan bukti hyperandrogenism, anovulasi dan gambaran polikistik dari USG. Untuk PCOS penangan utama dengan kontrasepsi oral untuk menurunkan kadar hormone androgen, disertai gaya hidup yang sehat dan pola makan yang sehat.
- Pada gangguan pola makan, seperti bulimia ataupun anorexia, tujuan utama pengobatan adalah untuk pemulihan berat badan, memulihkan pola makan dan menormalkan persepsi antara lapar dan kenyang.
- Pada olahraga yang berlebihan (terutama wanita atlet) dapat terjadi gangguan menstruasi diakibatkan kurangnya intake nutrisi, penurunan berat badan dan indeks lemak tubuh yang rendah, beban olahraga yang berat, stress dapat mengganggu system regulasi hormone. Pada kondisi demikian, dibutuhkan program latihan yang tepat, intake nutrisi yang seimbang mencakup kebutuhan lemak dan protein. Penambahan suplementasi vitamin D sekitar 1500 – 2000 mg/hari bisa membantu, terutama yang telah mengalami penurunan kepadatan tulang.
Pencegahan dengan pola makan yang sehat dan seimbang, olah-raga yang teratur dan seimbang,
control berat badan, hindari stress dapat mencegah terajadinya amenorrhea.
Dokter Spesialis Obstetri Gynecologi Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi
Dr.dr. R. Muharam, Sp.OG (K)
Dokter Spesialis Obstetri Gynecologi Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi
dr. Riyan Hari Kurniawan , Sp.OG (K)
Dokter Spesialis Obstetri Gynecologi Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi
Sumber
Newbery G, Neelakantan M, Cabral MD, Omar H. Amenorrhea in adolescents: a narrative review. Pediatr Med 2019;2:30.