06 Desember 2018 Ajang TOP IT & TELCO 2018 ini diselenggarakan oleh majalah It Works bekerjasama dengan beberapa asosiasi di bidang teknologi-informasi, telekomunikasi dan konsultan TI Independen, merupakan ajang yang dinantikan beberapa badan usaha PT. Rumah Sakit PELNI, karena melalui ajang ini PT. Rumah Sakit PELNI dapat membuktikan kerja keras dan kerja cerdas yang selama ini terus diaplikasikan, khususnya dalam pengembangan system IT. Dalam kesempatan kali ini Rumah Sakit PELNI mendapat penghargaan sebagai TOP Leader on IT Leadership serta TOP IT on e-Health Care Services 2018.
Selama 101 tahun berdiri Rumah Sakit PELNI telah dan terus melakukan Improvement dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia dengan terus meingkatkan mutu melalui penggunaan digital. Menjadi Rumah Sakit tertua di Indonesia tidak lantas membuat RS PELNI merasa puas dan tidak mengikuti zaman, hal ini terbukti dari sederetan acara yang seringkali di adakan RS PELNI untuk dapat selalu berbagi ilmu dan belajar bersama dengan berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia melalui kegiatan kaizen event.
Selain itu Rumah Sakit PELNI setiap tahunnya dalam menyambut hari ulang tahun yang jatuh pada tangga 21 April, selalu berusaha menghadirkan suatu Inovasi dalam layanannya. Seperti contoh bertepatan dengan peringatan HUT ke-100 Years of Caring pada 21 April 2018, RS Pelni telah meresmikan fasilitas Klinik Eksekutif Heritage yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk peserta BPJS. Dengan melakukan top up, peserta BPJS yang mengutamakan kenyamanan, dapat merasakan konsep layanan kesehatan one stop service yang lebih personal. Sedangkan pada 101 Tahun RS PELNI pada 21 April 2019 Rumah Sakit PELNI melakukan sosialisasi layanan E-clinic dimana layanan ini nantinya akan dilaunching sebagai layanan yang memberikan banyak kemudahan masyarakat Indonesia untuk melakukan control kesehatan dengan berkonsultasi dengan dokter tanpa harus datang kerumah sakit.
Dilansir melalui majalah IT Works, Direktur Utama RS. PELNI Dr. dr Fathema Djan Rachmat SpB.SpBTKV(K).MPH Mengatakan “RS Pelni saat ini telah melakukan tranformasi digital menuju Smart Hospital” . Pemanfaatan dan pengembangan IT ini merupakan jawaban untuk dapat menghadapi era Digital Disruption yang sedang berlangsung saat ini disemua bidang. Ini sejalan dengan hasil studi McKinsey Global Institute (2017) bahwa “Automation” dalam memberikan pelayanan suatu bisnis memiliki potensi untuk mengurangi kesalahan, dan memperbaiki atau meningkatkan kualitas dan kecepatan dari layanan yang diberikan, termasuk di industri kesehatan. Studi McKinsey juga
menyimpulkan 36% kegiatan di RS dapat digantikan dengan “Automation”.
Dr. dr Fathema Djan Rachmat SpB.SpBTKV(K).MPH juga memaparkan bahwa untuk “naik kelas” ke level digital berikutnya RS PELNI telah melakukan sejumlah langkah,dari aspek Sumber Daya Manusia meliputi pelatihan dan workshop untuk memperkenalkan Culture Transformation dan telah mendesain ulang Business Process. “Dengan mengoptimalkan pemanfaatan IT , RS PELNI dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan modern, dan masyarakat semakin mudah untuk menjangkau layanan kesehatan tanpa antre panjang dan birokrasi yang melelahkan. Sehingga RS Pelni dapat menjadi rujukan nasional di industry kesehatan menuju Smart Hospital,” tutup Dr. dr Fathema Djan Rachmat SpB.SpBTKV(K).MPH