Operasi yang Sering Dilakukan Dokter Bedah Umum di RS PELNI Jakarta
September 19, 2025
Menu
Apakah Anda sering mendengar istilah milestone anak? Sebagai orang tua, memahami apa itu milestone anak sangatlah penting. Milestone merupakan tahapan perkembangan yang dicapai anak pada usia tertentu, meliputi berbagai aspek mulai dari kemampuan fisik hingga sosial-emosional. Pencapaian milestone ini menjadi indikator penting dalam memantau tumbuh kembang si kecil. Namun, jika anak belum mencapai kemampuan tertentu pada usia yang seharusnya, ini bisa menjadi red flag atau tanda bahaya yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Mari kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu milestone dan red flag perkembangan anak yang perlu Anda waspadai.
Secara sederhana, milestone anak adalah serangkaian usia di mana anak diharapkan mencapai kemampuan tertentu. Kemampuan ini bisa berupa:
Motorik Kasar: Kemampuan bergerak dan menggunakan otot besar (misalnya, duduk, merangkak, berjalan).
Motorik Halus: Kemampuan menggunakan otot kecil (misalnya, menggenggam, menjumput, menggambar).
Bicara dan Bahasa: Kemampuan berkomunikasi dan memahami bahasa (misalnya, mengoceh, memanggil nama, berbicara).
Sosial-Emosional: Kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi (misalnya, tersenyum, bermain pura-pura).
Setiap anak memang unik dan memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Namun, ada rentang usia umum di mana sebagian besar anak akan mencapai milestone tertentu. Memahami rentang ini dapat membantu orang tua memantau perkembangan anak mereka secara efektif.
Penting untuk diingat bahwa adanya satu atau dua red flag bukan berarti anak Anda pasti mengalami keterlambatan perkembangan. Namun, ini adalah sinyal untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Semakin cepat terdeteksi, semakin baik penanganan yang bisa diberikan.
Usia 4 bulan: Kepala belum stabil saat anak didudukkan.
Usia 9 bulan: Anak belum bisa duduk sendiri.
Usia 18 bulan: Anak belum bisa berjalan mandiri.
Usia 2 bulan: Mata anak belum menatap objek.
Usia 4 bulan: Mata anak belum mengikuti objek yang bergerak.
Usia 9 bulan: Anak belum mengoceh (babbling) atau tidak merespons saat namanya dipanggil.
Usia 12 bulan: Anak belum bisa memanggil “mama” atau “papa” dengan makna.
Usia 24 bulan (2 tahun): Belum ada kombinasi dua kata yang bermakna atau jumlah kosakatanya masih sangat sedikit.
Usia 36 bulan (3 tahun): Belum ada kombinasi tiga kata dalam kalimat.
Usia 6 bulan: Anak jarang tertawa atau jarang mengeluarkan suara.
Usia 12 bulan: Tidak menunjuk objek yang diinginkan atau yang menarik perhatiannya.
Usia 18 bulan: Jarang bermain pura-pura (imaginative play).
Jika Anda menemukan satu atau beberapa red flag perkembangan anak pada si kecil, jangan panik. Hal terpenting adalah segera membawa anak untuk diperiksa oleh dokter anak atau ahli tumbuh kembang. Deteksi dini keterlambatan perkembangan anak sangat krusial karena intervensi yang tepat dan cepat dapat memberikan hasil yang jauh lebih baik.
Ingatlah, Anda adalah garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang buah hati Anda. Percayai insting Anda sebagai orang tua, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika ada kekhawatiran.
Salam sehat,
RS PELNI Jakarta, Tumbuh Kembang Anak, dr Spesialis Anak
Jl. Aipda Tubun Raya No.92-94, Slipi, Palmerah, Kota Adm. Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta
Call Center RS PELNI : (021) 5306901
