2024.08.31 Edukasi - Nyeri Dada, Gerd Atau Serangan Jantung (1)

Nyeri Dada: Waspada GERD atau Serangan Jantung? | Rumah Sakit PELNI Jakarta

Nyeri dada adalah gejala yang umum dan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari masalah ringan hingga kondisi serius yang mengancam jiwa. Dua penyebab nyeri dada yang sering membuat khawatir adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan serangan jantung.

Karena gejalanya yang mirip, penting untuk membedakan keduanya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas perbedaan nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung, serta kapan harus segera mencari bantuan medis di Rumah Sakit PELNI Jakarta.

Mengenal GERD dan Serangan Jantung

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan rasa asam di mulut.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat, biasanya oleh gumpalan darah. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada otot jantung dan bisa berakibat fatal.

Perbedaan Nyeri Dada GERD dan Serangan Jantung

Kapan Harus ke Rumah Sakit?

Segera cari bantuan medis di Rumah Sakit PELNI Jakarta jika Anda mengalami nyeri dada yang:

  • Intensitasnya berat dan tidak kunjung membaik setelah beberapa menit.
  • Disertai sesak napas, keringat dingin, pusing, atau pingsan.
  • Menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung, atau perut.
  • Terjadi setelah aktivitas fisik berat atau stres emosional.

 

Rumah Sakit PELNI Jakarta memiliki fasilitas dan tenaga medis yang berpengalaman dalam penanganan gawat darurat jantung. Jangan tunda untuk mendapatkan pertolongan medis, karena setiap menit sangat berharga dalam menyelamatkan nyawa.

Konsultasikan dengan Dokter Anda

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang risiko jantung, konsultasikan dengan dokter di Rumah Sakit PELNI Jakarta. Dokter kami akan mengevaluasi riwayat medis Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin merekomendasikan tes lain untuk menilai risiko jantung Anda.