Rokok elektrik

Rokok Elektrik vs. Rokok Konvensional: Mana yang Lebih Aman? Mitos vs. Fakta

Sering dengar klaim rokok elektrik lebih aman karena kadar nikotinnya rendah? Hati-hati, Sahabat MERIAL! Menurut dr. Naindra Kemala Dewi, Sp.P, anggapan tersebut hanyalah mitos belaka. Baik rokok konvensional maupun rokok elektrik, keduanya sama-sama mengandung nikotin, zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan.

Nikotin: Biang Keladi Kerusakan Paru

Pada dasarnya, prinsip kerja kedua jenis rokok ini sama: memasukkan nikotin ke dalam tubuh. Meskipun rokok elektrik diklaim memiliki kadar nikotin yang lebih rendah, efek jangka panjangnya tetap sama-sama merusak. Nikotin adalah zat psikoaktif yang dapat memengaruhi sistem saraf, meningkatkan denyut jantung, dan mempersempit pembuluh darah.

Bahaya Tambahan pada Rokok Elektrik

Dr. Naindra Kemala Dewi juga menyoroti adanya zat tambahan dalam rokok elektrik yang bersifat lebih mengiritasi saluran pernapasan. Ini berarti rokok elektrik berpotensi menimbulkan kerusakan yang bahkan lebih parah pada paru-paru dibandingkan rokok konvensional.

Penyakit Paru Kronis Mengintai

Paparan nikotin dan zat iritatif lainnya, baik dari rokok konvensional maupun rokok elektrik, pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan kronis pada saluran pernapasan. Penyakit paru-paru seperti bronkitis kronis, emfisema, hingga kanker paru-paru adalah ancaman nyata bagi para perokok, terlepas dari jenis rokok yang mereka gunakan.

Hindari Semua Jenis Rokok!

Kesimpulannya, tidak ada jenis rokok yang aman. Klaim tentang kadar nikotin rendah atau teknologi yang lebih canggih hanyalah strategi pemasaran. Demi kesehatan jangka panjang Anda, hindari semua jenis rokok, baik rokok konvensional, rokok elektrik, atau rokok lain yang diklaim “lebih aman.”

Mari jaga paru-paru kita agar tetap sehat dan berfungsi optimal. Pilihlah gaya hidup bebas rokok untuk masa depan yang lebih baik!

Konsultasikan kesehatan paru-paru Anda dan keluarga ke Dokter Spesialis Paru RS PELNI Jakarta.

Jangan tunda untuk memeriksakan diri jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala gangguan pernapasan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas pendengaran Anda.

RS PELNI Jakarta, Kesehatan Pernapasan, dr Spesialis Paru

Post Views: 385