Glaucoma 1

Apa itu Glaukoma?

Glaukoma adalah kondisi kerusakan saraf optik, yaitu saraf yang bertugas mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Kerusakan ini umumnya terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular). Normalnya, cairan mata (aqueous humor) diproduksi dan dialirkan keluar dengan seimbang. Pada penderita glaukoma, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan penumpukan cairan dan menekan saraf optik.

Jika tidak diobati, tekanan tinggi ini akan merusak serabut saraf mata secara bertahap, dimulai dari hilangnya penglihatan tepi (perifer) hingga akhirnya menyebabkan kebutaan total. Kerusakan saraf optik yang terjadi bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.

Jenis-Jenis Glaukoma dan Gejalanya

Ada beberapa jenis glaukoma, namun dua yang paling umum adalah:

  • Glaukoma Sudut Terbuka (Primary Open-Angle Glaucoma): Ini adalah jenis yang paling sering terjadi dan berkembang secara perlahan. Gejalanya tidak terasa pada tahap awal. Penglihatan akan menyempit secara bertahap, membuat penderitanya seperti melihat melalui terowongan. Seringkali, kondisi ini baru terdeteksi setelah kerusakan parah.

  • Glaukoma Sudut Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma): Kondisi ini lebih jarang, namun gejalanya muncul secara mendadak dan memerlukan penanganan segera. Gejala yang timbul antara lain:

    • Nyeri mata yang parah

    • Sakit kepala hebat

    • Penglihatan kabur

    • Melihat lingkaran berwarna pelangi di sekitar lampu

    • Mata memerah, mual, dan muntah

 

Selain kedua jenis tersebut, ada juga glaukoma sekunder yang disebabkan oleh kondisi lain seperti diabetes atau cedera mata, serta glaukoma kongenital yang menyerang bayi sejak lahir.

Siapa yang Berisiko Terkena Glaukoma?

Meskipun glaukoma bisa menyerang siapa saja, beberapa faktor risiko utama yang perlu diwaspadai adalah:

  • Usia: Risiko meningkat pada orang berusia di atas 40 tahun.

  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan riwayat glaukoma.

  • Penyakit kronis: Penderita diabetes atau hipertensi.

  • Kondisi mata: Memiliki mata minus atau plus yang sangat tinggi.

  • Penggunaan obat: Penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

Pencegahan dan Penanganan Glaukoma di RS Pelni Jakarta

Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah kerusakan penglihatan permanen akibat glaukoma. Meskipun penyakit ini tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, perkembangannya dapat dikendalikan dengan penanganan yang tepat.

Rumah Sakit Pelni Jakarta memiliki tim dokter spesialis mata yang berpengalaman dan didukung dengan peralatan medis modern untuk membantu Anda mendiagnosis dan mengelola kondisi glaukoma. Berbagai pemeriksaan dan metode pengobatan tersedia, mulai dari:

  • Pemeriksaan tekanan bola mata (tonometri)

  • Pemeriksaan saraf optik dan lapang pandang

  • Pemberian obat tetes mata

  • Tindakan laser

  • Tindakan operasi

Jangan tunda lagi kesehatan mata Anda dan keluarga. Lakukan pemeriksaan mata rutin, terutama jika Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas.

Konsultasikan kesehatan mata Anda dan keluarga ke dokter spesialis mata RS Pelni Jakarta.

RS PELNI Jakarta, Dokter Spesialis Mata, Kesehatan Mata

Post Views: 428