Doom Spending

Doomspending: Ketika Kecemasan Menguras Dompetmu (dan Cara Mengatasinya)

Apa itu Doomspending?

Doomspending adalah istilah yang relatif baru, menggambarkan perilaku belanja impulsif yang dipicu oleh rasa cemas, takut, atau tidak pasti tentang masa depan. Perasaan “kiamat” ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti:

  • Ketidakstabilan ekonomi: Inflasi, resesi, PHK.
  • Peristiwa global: Pandemi, perang, bencana alam.
  • Kecemasan personal: Masalah kesehatan, hubungan, atau pekerjaan.

Meskipun belanja mungkin memberikan rasa lega sesaat, doomspending justru dapat memperburuk masalah keuangan dalam jangka panjang.

Tanda-tanda Kamu Mengalami Doomspending:

  • Membeli barang yang tidak dibutuhkan: Kamu tiba-tiba membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu atau tidak mampu kamu beli.
  • Merasa bersalah setelah belanja: Kamu menyesal setelah berbelanja dan merasa cemas tentang pengeluaranmu.
  • Menghindari tagihan: Kamu menunda membuka tagihan atau mengecek saldo rekening karena takut.
  • Menggunakan belanja sebagai pelarian: Kamu berbelanja untuk mengatasi emosi negatif, seperti stres, sedih, atau bosan.

Dampak Negatif Doomspending:

  • Masalah keuangan: Utang menumpuk, tabungan terkuras, kesulitan membayar tagihan.
  • Stres dan kecemasan: Rasa bersalah dan khawatir tentang keuangan justru memperburuk kesehatan mental.
  • Konflik hubungan: Perilaku belanja impulsif dapat memicu konflik dengan pasangan atau keluarga.
  • Penurunan kualitas hidup: Kamu mungkin harus mengorbankan kebutuhan penting atau hobi karena masalah keuangan.

Cara Mengatasi Doomspending:

  • Kenali pemicunya: Sadari apa yang membuatmu cemas dan memicu keinginan untuk berbelanja.
  • Cari alternatif: Temukan cara lain untuk mengatasi emosi negatif, seperti olahraga, meditasi, atau curhat dengan teman.
  • Buat anggaran: Rencanakan pengeluaranmu dengan cermat dan batasi belanja impulsif.
  • Hindari godaan: Hapus aplikasi belanja online, unsubscribe email promo, dan batasi waktu di media sosial.
  • Cari bantuan profesional: Jika doomspending sudah mengganggu kehidupanmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor keuangan.

Tips Tambahan:

  • Tunda pembelian: Jika ingin membeli sesuatu, tunggu 24 jam sebelum memutuskan.
  • Cari alternatif lebih murah: Pertimbangkan barang bekas, sewa, atau pinjam sebelum membeli baru.
  • Fokus pada kebutuhan, bukan keinginan: Bedakan mana yang benar-benar kamu butuhkan dan mana yang hanya keinginan sesaat.

Ingat, mengatasi doomspending membutuhkan waktu dan usaha. Jangan takut untuk meminta bantuan dan prioritaskan kesehatan mental dan finansialmu. Segera konsultasikan dengan profesional jika gejala tersebut sudah muncul. Rumah Sakit PELNI Jakarta memiliki tenaga ahli dan profesional yang berpengalaman.