Model Percontohan Global? WHO WPRO Pilih RS PELNI untuk Kaji Implementasi BPJS Kesehatan

Tim delegasi World Health Organization (WHO) Western Pacific Regional Office (WPRO) baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Country Visit to Indonesia dan berfokus pada studi implementasi layanan kesehatan di dalam sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Salah satu agenda utamanya adalah mengunjungi Rumah Sakit PELNI di Jakarta, yang dikenal sebagai salah satu rumah sakit percontohan dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Tujuan dan Delegasi Kunjungan

Kunjungan WHO WPRO ke Indonesia bertujuan untuk memahami secara langsung bagaimana sistem Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta berjalan di Indonesia, dengan BPJS Kesehatan sebagai tulang punggungnya. Delegasi ini ingin melihat bagaimana rumah sakit swasta seperti RS PELNI mengelola pasien BPJS Kesehatan, termasuk alur pelayanan, tantangan yang dihadapi, dan keberhasilan yang telah dicapai.

Dalam kunjungannya ke RS PELNI, tim WHO WPRO didampingi oleh perwakilan dari BPJS Kesehatan. Rombongan ini disambut langsung oleh Ashok Bajpai, selaku Direktur Transformasi Pertamedika IHC serta drg. Ary Setyo Nugroho, MPH selaku Direktur Utama PT Rumah Sakit PELNI dan Rudy Hartono MM, CFE, CCPS, QIA, CRP, QHIA, CREL, QGIA selaku Direktur Administrasi dan Keuangan PT Rumah Sakit PELNI . Kehadiran beliau menunjukkan komitmen manajemen puncak dalam mendukung dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan ini.

Paparan dan Diskusi

Acara dimulai dengan paparan komprehensif dari Direktur Rumah Sakit PELNI, dr. Laili Fathiyah, MPH, FISQua. Dalam paparannya, dr. Laili menjelaskan secara detail mengenai profil RS PELNI, visi dan misinya, serta strategi yang diterapkan dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi pasien BPJS Kesehatan. Ia memaparkan bagaimana RS PELNI berhasil mengintegrasikan sistem pelayanan BPJS Kesehatan dengan standar pelayanan rumah sakit, memastikan pasien mendapatkan akses layanan berkualitas tanpa diskriminasi.

Diskusi yang hangat dan interaktif terjadi setelah pemaparan. Para delegasi WHO WPRO melontarkan pertanyaan-pertanyaan spesifik seputar efisiensi operasional, manajemen klaim, hingga pengalaman pasien. Penjelasan dari dr. Laili dan timnya memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana RS PELNI, sebagai rumah sakit swasta, berhasil beradaptasi dengan sistem JKN dan menjadikannya sebagai bagian integral dari operasional sehari-hari.

Hospital Tour dan Pengamatan Lapangan

Setelah sesi paparan, kegiatan dilanjutkan dengan tur rumah sakit (hospital tour). Delegasi WHO WPRO diajak berkeliling untuk melihat langsung fasilitas dan alur pelayanan di RS PELNI. Mereka mengunjungi berbagai unit, termasuk poliklinik dan fasilitas penunjang medis lainnya. Tur ini memberikan kesempatan bagi tim WHO untuk mengamati secara langsung bagaimana pelayanan diberikan kepada pasien BPJS Kesehatan.

Para delegasi melihat bagaimana sistem pendaftaran dan verifikasi kepesertaan BPJS Kesehatan berjalan dengan cepat dan efisien. Mereka juga berkesempatan berbincang singkat dengan staf medis dan pasien, mendapatkan wawasan langsung mengenai kepuasan dan kualitas layanan yang diberikan. Pengamatan ini sangat berharga karena melengkapi informasi teoritis yang telah disampaikan sebelumnya, memberikan bukti nyata tentang keberhasilan implementasi BPJS Kesehatan di tingkat operasional.

Kunjungan WHO WPRO ke Rumah Sakit PELNI ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Indonesia dan organisasi kesehatan global, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa sistem JKN di Indonesia telah menjadi model yang patut dipelajari oleh negara lain dalam upaya mewujudkan cakupan kesehatan universal.

Post Views: 57