EEST

Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST: Minimal Invasif, Hasil Optimal

Tumor hipofisis adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi di kelenjar hipofisis, kelenjar kecil yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Tumor hipofisis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tergantung pada jenis dan ukurannya. Salah satu metode operasi yang efektif dan minimal invasif untuk mengatasi tumor hipofisis adalah Endoscopic Endonasal Surgery (EEST).

Apa Itu Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST?

EEST adalah teknik bedah minimal invasif yang dilakukan melalui lubang hidung untuk mengangkat tumor hipofisis. Prosedur ini menggunakan endoskop, yaitu tabung tipis yang dilengkapi kamera dan lampu, untuk melihat dan mengakses kelenjar hipofisis. Dengan bantuan alat-alat bedah khusus, tumor dapat diangkat tanpa perlu membuat sayatan besar di kepala.

Keunggulan Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST

Dibandingkan dengan operasi terbuka konvensional, EEST menawarkan beberapa keunggulan, antara lain:

  • Minimal Invasif: Tidak ada sayatan di kepala, sehingga mengurangi risiko infeksi, perdarahan, dan jaringan parut.
  • Pemulihan Lebih Cepat: Pasien biasanya dapat pulih lebih cepat dan kembali ke aktivitas normal dalam waktu singkat.
  • Nyeri Pasca Operasi Lebih Ringan: Rasa sakit setelah operasi lebih minimal dibandingkan dengan operasi terbuka.
  • Visualisasi Lebih Baik: Endoskop memberikan pandangan yang jelas dan terperinci dari area yang dioperasi, sehingga meningkatkan ketepatan pengangkatan tumor.
  • Risiko Komplikasi Lebih Rendah: Risiko kerusakan pada jaringan otak yang sehat lebih rendah.

Siapa Saja yang Membutuhkan Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST?

Operasi EEST biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan:

  • Tumor hipofisis yang menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Tumor hipofisis yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
  • Tumor hipofisis yang menyebabkan sakit kepala parah.

Prosedur Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST

Prosedur EEST dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan: Pasien akan diberikan anestesi umum.
  2. Akses Melalui Hidung: Dokter bedah akan memasukkan endoskop dan alat-alat bedah melalui lubang hidung.
  3. Pengangkatan Tumor: Tumor akan diangkat secara hati-hati dengan bantuan visualisasi dari endoskop.
  4. Penutupan: Setelah tumor diangkat, area yang dioperasi akan ditutup dengan bahan khusus.
  5. Pemulihan: Pasien akan dipantau di rumah sakit selama beberapa hari sebelum diperbolehkan pulang.

Risiko dan Komplikasi

Seperti prosedur bedah lainnya, EEST juga memiliki risiko komplikasi, meskipun jarang terjadi. Beberapa risiko yang mungkin timbul antara lain:

  • Kebocoran cairan serebrospinal.
  • Perdarahan.
  • Infeksi.
  • Gangguan penglihatan.
  • Kerusakan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kekurangan hormon.

Pemulihan Pasca Operasi

Setelah operasi, pasien akan diberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi. Dokter juga akan memberikan instruksi khusus mengenai perawatan pasca operasi, termasuk:

  • Menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu.
  • Menggunakan semprotan hidung untuk menjaga kelembaban hidung.
  • Melakukan kontrol rutin untuk memantau kondisi kesehatan.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Spesialis

Jika Anda mengalami gejala tumor hipofisis, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman. Rumah Sakit PELNI Jakarta memiliki dokter profesional dan berpengalaman yang akan melakukan pemeriksaan dan menentukan pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Dengan kemajuan teknologi kedokteran, Operasi Tumor Hipofisis dengan EEST menjadi pilihan yang sangat baik, untuk hasil yang optimal, dan juga minimal dampak bagi pasien.

#EEST, Operasi EEST, Endoscopic Endonasal Surgery, Operasi tumor hipofisis EEST, Bedah tumor hipofisis EEST

Post Views: 159