
Kesehatan jantung, terutama pada anak, adalah prioritas utama. Ketika defek jantung bawaan terdeteksi, penanganan cepat dan tepat sangatlah krusial. Kabar baiknya, kini telah tersedia metode penutupan defek jantung yang minimal invasif, memungkinkan pemulihan lebih cepat.
Di RS Pelni Jakarta, tim spesialis jantung yang berpengalaman terus memberikan layanan terbaik, salah satunya melalui prosedur canggih Patent Ductus Arteriosus (PDA) Device Closure.
Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang umum. Normalnya, bayi memiliki saluran pembuluh darah yang menghubungkan aorta (pembuluh darah utama ke tubuh) dan arteri pulmonalis (pembuluh darah utama ke paru-paru) yang disebut duktus arteriosus. Saluran ini harus menutup secara alami tak lama setelah bayi lahir.
Namun, pada kasus PDA, saluran ini tetap terbuka (paten). Akibatnya, terjadi aliran darah yang tidak normal dari aorta ke arteri pulmonalis. Aliran darah berlebih ini dapat membebani jantung dan paru-paru, menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak segera ditangani, termasuk gagal jantung dan hipertensi paru.
Saat ini, tindakan penutupan PDA tidak selalu memerlukan operasi besar. PDA Device Closure adalah prosedur inovatif dan minimal invasif untuk menutup defek ini.
Prosedur ini dilakukan oleh Dokter Spesialis Jantung Intervensi (seperti Dokter Damba dan tim di RS Pelni Jakarta), melalui langkah-langkah utama berikut:
Akses Pembuluh Darah: Dokter membuat sayatan kecil, biasanya di daerah lipatan paha, untuk mengakses pembuluh darah (vena atau arteri).
Kateterisasi: Sebuah tabung tipis dan fleksibel yang disebut kateter dimasukkan dan dipandu menuju jantung, tepat ke lokasi defek PDA.
Pemasangan Alat Penutup (Device): Melalui kateter, alat penutup khusus (sering disebut device), yang bentuknya menyerupai payung atau sumbat kecil, dimasukkan.
Penutupan Defek: Setelah alat berada di posisi yang tepat untuk menutup saluran PDA, alat dilepaskan dari kateter. Device ini akan berfungsi sebagai ‘sumbat’ permanen, menghentikan aliran darah abnormal.
Keberhasilan penutupan PDA Device Closure yang baru-baru ini dilakukan oleh tim medis RS Pelni Jakarta menunjukkan keunggulan metode ini, antara lain:
Tidak diperlukan sayatan besar pada dada. Seluruh tindakan dilakukan melalui pembuluh darah, meminimalkan trauma pada tubuh.
Karena sifatnya yang minimal invasif, waktu pemulihan pasien jauh lebih singkat. Pasien dapat segera pulang dan kembali beraktivitas normal lebih cepat dibandingkan dengan operasi jantung terbuka.
Prosedur ini umumnya memiliki risiko infeksi dan komplikasi yang lebih rendah.
Hanya meninggalkan luka kecil, sehingga hasil kosmetik lebih baik dan tidak meninggalkan bekas luka operasi besar.
RS Pelni Jakarta didukung oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Bawaan serta tim yang terintegrasi, menjamin penanganan defek jantung bawaan dilakukan dengan keahlian dan teknologi terbaik.
PDA Device Closure adalah terobosan modern dalam penanganan kelainan jantung bawaan, menawarkan harapan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dengan proses yang lebih cepat dan nyaman. Keahlian dan fasilitas canggih untuk prosedur ini telah tersedia di RS Pelni Jakarta.
Jangan biarkan kekhawatiran menghalangi langkah Anda menuju kesehatan jantung yang prima.
Jika Anda atau anggota keluarga didiagnosis dengan PDA atau kelainan jantung bawaan lainnya, penanganan profesional adalah kunci. RS Pelni Jakarta siap menjadi mitra kesehatan jantung Anda.
Jadwalkan konsultasi dengan Dokter Spesialis Jantung kami untuk mendapatkan diagnosis akurat dan rencana perawatan terbaik, termasuk opsi PDA Device Closure yang minimal invasif.
Hubungi kami hari ini untuk informasi lebih lanjut!
RS PELNI Jakarta, MERIAL Tower, Operasi Bentall, prosedur bedah jantung kompleks





Jl. Aipda Tubun Raya No.92-94, Slipi, Palmerah, Kota Adm. Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta
Call Center RS PELNI : (021) 5306901