Stroke di Usia Muda

Stroke Bukan Hanya Penyakit Orang Tua: Faktor Risiko Stroke di Usia Muda

Stroke seringkali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua. Namun, faktanya, stroke juga dapat terjadi pada usia muda, bahkan pada anak-anak dan remaja. Peningkatan kasus stroke di usia produktif ini menjadi perhatian serius karena dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya.

Apa itu Stroke?

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga mengalami kerusakan atau bahkan kematian.

Faktor Risiko Stroke di Usia Muda

Meskipun beberapa faktor risiko stroke serupa pada semua kelompok usia, ada beberapa faktor yang lebih spesifik meningkatkan risiko stroke di usia muda, antara lain:

  • Gaya Hidup Tidak Sehat:
    • Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan garam meningkatkan risiko stroke.
    • Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup kurang gerak dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, dan diabetes, yang merupakan faktor risiko stroke.
    • Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
    • Konsumsi alkohol berlebih: Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.
  • Kondisi Medis:
    • Hipertensi: Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke.
    • Diabetes: Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah.
    • Penyakit jantung: Beberapa jenis penyakit jantung, seperti penyakit katup jantung dan gangguan irama jantung, dapat meningkatkan risiko stroke.
    • Kelainan pembekuan darah: Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah menggumpal dan menyumbat pembuluh darah di otak.
    • Migrain dengan aura: Migrain jenis ini meningkatkan risiko stroke iskemik.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan stroke meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.

Gejala Stroke

Kenali gejala stroke dengan FAST:

  • Face (Wajah): Wajah terlihat mencong atau tidak simetris.
  • Arms (Lengan): Salah satu atau kedua lengan lemah atau sulit diangkat.
  • Speech (Bicara): Bicara pelo atau tidak jelas.
  • Time (Waktu): Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Pencegahan Stroke di Usia Muda

Menerapkan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko stroke, seperti:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang: Perbanyak buah, sayur, dan biji-bijian. Batasi makanan olahan, tinggi lemak, dan tinggi garam.
  • Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sebagian besar hari dalam seminggu.
  • Jaga berat badan ideal: Cegah obesitas dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
  • Kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Kelola stres dengan baik.

Kesimpulan

Stroke bukan hanya penyakit orang tua. Usia muda juga berisiko terkena stroke. Kenali faktor risiko dan terapkan gaya hidup sehat untuk mencegah stroke. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala stroke.

Rumah Sakit PELNI Jakarta memiliki dokter spesialis dan subspesialis saraf berpengalaman, segera hubungi kami bila Anda memiliki gejala yang sudah disebutkan